Selasa, 01 Oktober 2013

Termokimia

Termokimia
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut TERMOKIMIA. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.

1.     Hukum kekekalan energi
Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan krieteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari trasformas digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam proses-proses berikut:
a.       Reaksi kimia
b.      Perubahan fase
c.       Pembentukan larutan



Hukum Termodinamika I
Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum termodinamika I, atau Hukum Kekekalan Energi, dialah Wilard Gibs, pendiri Termodinamika Pertama.

Bunyi Hukum Kekekalan Energi

Energi
Energi apa yang dimiliki setiap zat?
Energi = kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja
Menurut teori kinetik, baik zat berwujud padat, cair dan gas pada suhu 0 Kelvin terdiri banyak partikel-partikel kecil berupa molekul-molekul atau atom-atom yang terus bergerak secara acak dan beranekaragam yang saling brtumbukan dan berpantulan.
Setiap gerakan, dipengaruhi oleh banyak faktor dan dapat berubah bentuk saling bertumbukan. Hal ini menyebabkan energi gerakan satu partikel akan berbeda dengan yang lain. Jumlah total semua partikel dalam sistem disebut energi dalam (U)

Energi = fungsi keadaan (bergantung pada keadaan sistem)
Termokimia hanya berkepentingan pada perubahan energi dalam ∆U

Kerja
Kerja adalah pertukaran energi antara sistem dan lingkungan selain dalam bentuk kalor (w).

W = gaya x jarak = P x A x h
P x h = perubahan volume
Maka: W = P x ∆V
Jika tekanan dinyatakan dalam atm dan volume dalam liter maka satuan kerja adalah liter atm. 1Latm = 101,32 J

Konversi beberapa satuan tekanan dan volume




Kalor
Kalor adalah energi yang berpindah dai sistem ke lingkungan atau sebaliknya karena perbedaan suhu, yaitu suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebbih rendah.
1kal = 4,148 J
Rumus menghitung kalor :

0 komentar:

Posting Komentar